Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Keahlian Anggota, Komunitas Ilmiah Santri (KIS) Al-Islam Melakukan Kunjungan Ilmiah di Pabrik Tahu, Karanggebang

Komunuitas Ilmiah Santri (KIS) terus berupaya meningkatkan kreativitas anggotanya. Salah satunya adalah merealisasikan program kerja kunjungan ilmiah. Tidak hanya bergelut dengan kertas dan pena saja di sekolah, Komunitas Ilmiah Santri (KIS) juga melangkahkan kakinya melakukan kunjungan ilmiah ke salah satu pabrik tahu di Karanggebang, Jetis, Ponorogo. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat, 22 September 2023 pukul 07.30 hingga 11.00 WIB. Pabrik tahu yang didatangi seluruh anggota Komunitas Ilmiah Santri (KIS) merupakan pabrik tahu milik Bapak Senin yang telah berdiri sejak tahun 1994. Tentunya, usaha tersebut memiliki umur yang sudah tidak muda lagi. Selain itu, melalui pabrik tahu milik Bapak Senin bisa melahirkan pabrik-pabrik tahu yang lain hingga ke luar desa Karanggebang. Sejarah pabrik tahu yang telah digeluti lebih dari 20 tahun ini sangat menginspirasi seluruh anggota Komunitas Ilmiah Santri (KIS) Al-Islam.

Tujuan diadakannya kunjungan ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara dan proses pembuatan tahu dari awal penggilingan hingga percetakan. Selain itu, diharapkan agar seluruh anggota Komunitas Ilmiah Santri (KIS) bisa menerapkan ilmu tersebut ketika telah berkecimpung di masyarakat.

Tahu merupakan salah satu makanan bergizi yang ada di Indonesia. Makanan yang berasal dari kedelai ini memiliki khasiat beragam, terutama bagi kesehatan. Oleh karena itu, Komunitas Ilmiah Santri (KIS) Al-Islam sangat antusias ketika melakukan kunjungan ilmiah tersebut.

Pada zaman dahulu tahu adalah makanan kaum elite. Namun sekarang, tahu dapat dijumpai di mana saja. Perkembangan akses jual-beli dan teknologi membawa kepopuleran tahu di masyarakat. Selain menjadi makanan yang biasanya digoreng, tahu kini diolah ke berbagai masakan yang tentunya sangat digemari masyarakat. Adapun alat dan bahan pembuatan tahu yang telah diamati oleh Komunitas Ilmiah Santri (KIS) Al-Islam adalah sebagai berikut:

  1. Kedelai
  2. Cuka londo
  3. Saringan tahu
  4. Alat penggilingan
  5. Saringan tahu
  6. Cetakan tahu
  7. Alat dan tempat untuk merebus

Setelah menyiapkan seluruh alat dan bahan. Pembuatan tahu bisa segera diproses. Berikut caranya:

  1. Kedelai direndam dengan air sekitar 2 jam, kemudian dicuci hingga bersih.
  2. Kedelai digiling hingga halus. Setelah digiling kedelas tersebut direbus hingga mendidih.
  3. Kemudian disaring untuk memisahkan ampas dengan saripatinya.
  4. Berikan cuka pada hasil saringan tersebut.
  5. Setelah saripati yang diberi cuka mengendap, selanjutnya buanglah airnya.
  6. Hasil saripati tersebut dimasukkan ke dalam cetakan. Tunggu sekitar setengah jam.
  7. Lepas setengah jam, pastikan tahu tersebut telah menjadi tahu yang sempurna. Kemudian potong menjadi kotak-kotak yang lebih kecil.
  8. Tahu sudah siap untuk didistribusikan.

Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang terbaik. Tanpa ada pengalaman di dalam memori dan tindakan maka sulit untuk mengembangkan diri. Demikian kegiatan kunjungan yang telah dilakukan oleh Komunitas Ilmiah Santri (KIS) Al-Islam guna meningkatkan kreativitas dan keahlian anggotannya. Semoga kunjungan ilmiah ini tercatat sebagai pengalaman yang bisa dikenang dan kembangkan dengan baik. ( Ustadzah Ani Hidayatul Munawaroh )


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *