Kepala MA AL ISLAM JORESAN tekankan sejak dini TOLAK BULLYING dan PELECEHAN SEKSUAL di Madrasah saat Pertemuan dengan Wali Siswa kelas IV Pondok Pesantren Al-Islam Joresan.

Pondok Pesantren Al-Islam Joresan mengadakan pertemuan wali santri kelas 4 MA/SMK pada hari Sabtu, 28 September 2024. Acara ini rutin dilaksanakan setiap tahun bagi wali santri pada awal tahun ajaran baru.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara pihak pondok pesantren dan lembaga dengan orang tua/wali santri. Selain itu juga sebagai sarana untuk memberikan informasi aktual mengenai perkembangan terbaru santri, informasi program tata tertib dan program kerja madrasah.disamping juga disampaikan informasi aktual terkait perkembangan anak.

Direktur Pondok membuka acara dengan menyampaikan terimakasih kepada orang tua/wali santri yang telah memercayakan pendidikan di pondok ini. Beliau juga menyampaikan terimakasih telah meluangkan waktu dalam kegiatan bertajuk memperat tali silaturahmi. Beliau mewakili seluruh keluarga pondok menuturkan permohonan maaf jika dalam perjalanan awal pendidikan ini terjadi dis-interaksi kepada orang tua/wali santri sehingga mungkin adanya kesalahan pahaman diantara keduanya.
“Kami berharap komunikasi ini selalu terjalin dengan baik dari segala ini, maupun segala alur garis dari kami ataupun bapak ibu. Dengan ini kami semakin semangat untuk membimbing putra putri bapak ibu, mengantarnya ke masa depan yang dicita-citakan. Sehingga benang merahnya baik dari kami ataupun bapak ibu sama-sama membangun dengan positif untuk demi masa depan putra putri bapak ibu yang sekaligus mereka putra putri kami juga” tuturnya.

Sementara itu, Imron Ahmadi,S.Ag sekaku kepala Madrasah menyampaikan informasi penting dalam pertemuan tersebut. Pertama beliau menyampaikan laporan spesifik mengenai perkembangan akademik karena perubahan regulasi terkait kurikulum.
“saat ini madrasah sudah memberlakukan Kurikulum Merdeka. Dimana semua Siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam belajar tanpa membedakan kemampuan dan karakteristiknya. Namun madrasah juga harus memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya” ungkapnya saat memulai Sambutan.

Ditambahkan oleh kepala Madrasah, dengan kebijakan diatas maka untuk sekolah atau Madrasah tingkat menengah atas saat ini tidak ada penjurusan spesifik. Namun semua siswa mendapatkan materi yang sama. Namun untuk pengembangan potensi dan bakat ada program peminatan yang bisa dipilih oleh siswa.

Dalam kesempatan ini juga, Ust. Imron Ahmadi juga menekankan gerakan Tolak Bullying dan pelecehan seksual dalam sekolah. Dengan melihat data yang ada kabupaten Ponorogo masih banyak kejadian Bullying dan Pelecehan seksual, Maka ditekankan sejak dini kepada siswa dan wali santri untuk berbuat dan bertindak secara hati hati. Terutama terhadap perbuatan yang mengarah ke bullying dan pelecehan seksual agar sedapat mungkin dihindarkan. Karena menurut Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Pusat tejah disampaikan bahwa tindakan bullying dan pelecehan seksual bukan hanya berupa perbuatan, tapi perkataanpun juga bisa masuk kategori Bullying. Sedang Saksi dan korban saat ini sudah dilindungi undang-undang dan ada lembaga pendampingan.

Acara ini mendapat respon positif dari orang tua/wali santri. Mereka merasa pertemuan ini sangat bermanfaat untuk mengetahui perkembangan putra-putri mereka dan mendapatkan informasi terkini mengenai program kerja madrasah dan perkembangan regulasi saat ini.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *