Musyawarah program kerja Komunitas Ilmiah Santri (KIS) telah dilaksanakan pada, Jumat, 19 Januari 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di gedung Al-Kautsar lantai 2 pada pukul 13.00 hingga pukul 16.00 WIB. Seperti yang telah diketahui, bahwa musyawarah kerja merupakan langkah awal dalam suatu organisasi agar tercapainya tujuan bersama. Hari yang penuh berkah ini, para anggota KIS sangat antusias dan semangat dengan niat tholabul ilmi untuk mengawali jalannya organisasi.
“Semua bisa karena terbiasa”, begitulah ungkapan yang sering mereka tanamkan agar selalu semangat berorganisasi. Kesuksesan dimulai dari hal-hal kecil, bagi mereka agenda ini merupakan sesuatu yang luar biasa, karena dalam prosesnya santri Al-Islam mampu menyelenggarakan kegiatan pertama mereka ini dengan baik. “Setiap jiwa adalah pemimpin”, dengan adanya organisasi mampu membentuk sebuah karakter santri milenial dengan segala nilai religi dan pengalaman untuk memimpin, bekerja sama, disiplin, serta bertanggung jawab.
Musyawarah kerja merupakan agenda yang memiliki kewenangan tertinggi untuk menentukan suatu langkah organisasi. Kegiatan semacam ini ada di setiap awal jabatan masing-masing periode. Persiapan acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB, seluruh anggota berkumpul untuk mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Misalnya, meja, taplak meja, karpet, bendera, mikrofon, pengeras suara dan konsumsi. Tentu pada tahap ini tidak sedikit kesulitan yang dialami.
Kini hari menjelang siang, background-pun dipasang dan para panitia menyiapkan lembaran rancangan program kerja yang akan diberikan kepada tamu undangan. Tak terasa waktu telah menunjukkan acara akan segera dimulai. Seluruh panitia mengenakan kartu identitas (id card) sesuai nama dan bagian tugasnya. Setiap bagian melaksanakan tugas masing-masing dan yang tidak berkepentingan menduduki area peserta. Karena waktu tak dapat diputar kembali, maka selama acara berlangsung, bagian dekorasi dan dokumentasi mengabadikan momen penting agar acara tersebut dapat dikenang. Tak hanya itu, mereka juga mengadakan siaran langsung agar para alumni KIS yang biasa disebut SANKIS dapat menyaksikan.
Pada pertemuan ini, para anggota membahas seluruh program kerja yang akan dilaksanakan. Tentang bagaimana konsepnya, siapa saja yang bersangkutan, serta dana yang dibutuhkan. Hal ini tentu membutuhkan persetujuan dari para tamu undangan.
Pertanda sahnya sebuah Proker yaitu ketua pimpinan sidang memukulkan palu dan diucapkannya kata, “Sah” dari peserta dan tamu undangan. Maka dari itu, mereka dituntut untuk berpikir kritis, bekerjasama, dan menciptakan komunikasi yang selaras dengan seluruh anggota maupun pembimbing.
Melalui kegiatan ini ada banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran. Seperti, bagaimana cara menyuguhkan konsumsi pada para tamu undangan, bagaimana langkah meminta persetujuan dan perizinan acara, dan sopan santun yang berlaku walau tidak tertulis. Di akhir acara, para panitia juga melakukan evaluasi supaya jika kesalahan tidak terulang dan bisa lebih baik kedepannya. Ditambah dengan koreksi dari kakak pembimbing yang sangat sabar menuntun dalam persiapan agenda pertama ini. Mencari pengalaman itu penting karena ia merupakan bekal yang akan dibawa ketika terjun ke masyarakat kelak, “the experience is the best teacher”.
Seperti keahlian dalam tulis menulis maupun mengelola keuangan sangat dibutuhkan. Terbukti tidak sedikit para alumni menjadi pribadi yang dapat diandalkan dan disegani karena kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Hal ini sudah cukup jelas bahwa organisasi sangat berpengaruh pada pembentukan karakter, skill, dan juga pengalaman yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain. – Nilam Az-zahra Kelas 4B
Leave a Reply