
Dalam upaya mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual namun juga fasih dalam ilmu agama, Pondok Pesantren Al Islam Joresan selalu melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) bagi siswa kelas VI (Siswa Akhir) setiap tahun.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bekal vital sebelum para santri menyelesaikan masa studi dan terjun mengabdi di masyarakat.
Acara yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu, 29-31 Desember 2025 ini dibuka secara resmi dan khidmat oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al Islam Joresan. Turut mendampingi dalam prosesi pembukaan tersebut Kepala Madrasah Aliyah (MA), Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta segenap tim manajemen dari kedua lembaga pendidikan di bawah naungan Al Islam. Kehadiran lengkap unsur pimpinan ini menunjukkan keseriusan lembaga dalam menjamin kualitas lulusan.
Dalam pelaksanaan Diklat tahun ini, Al Islam Joresan menggandeng mitra strategis Tartila Center PC. JQH NU Ponorogo. Kerjasama ini dimaksudkan untuk memberikan standarisasi kompetensi baca tulis Al-Qur’an yang mutqin dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam sambutannya saat pembukaan, Pimpinan Pondok Pesantren Al Islam Joresan menekankan pentingnya kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar adalah “identitas” santri yang tidak boleh ditawar.
“Sebelum anak-anakku terjun ke masyarakat, bekal utama yang harus kalian miliki adalah Al-Qur’an. Masyarakat akan melihat lulusan Al Islam dari bagaimana ia berinteraksi dengan Al-Qur’an. Maka, manfaatkan tiga hari ini untuk memperbaiki kualitas bacaan sebagai bekal dakwah dan pengabdian kalian nanti,” pesan Pimpinan Pondok.


Senada dengan hal tersebut, Pimpinan Tartila Center Gus Miftahul In’am,M.Pd dalam sambutannya mengapresiasi langkah Al Islam Joresan yang menempatkan kompetensi BTQ sebagai prioritas kelulusan. Pihaknya menyatakan kesiapan penuh untuk mendampingi para siswa.
“Kami dari Tartila Center siap memberikan metode terbaik dan pendampingan intensif. Harapan kami, setelah diklat ini, para siswa tidak hanya bisa membaca, tetapi juga memahami kaidah tajwid yang benar sesuai standar yang berlaku,” ujarnya.

Kegiatan yang difokuskan pada peningkatan kompetensi praktis ini diharapkan Untuk memaksimalkan hasil, mekanisme pelatihan dirancang secara khusus:
- Pembagian Kelompok: Siswa dibagi menjadi 4 kelompok belajar agar proses transfer of knowledge berjalan efektif.
- Bimbingan Ahli: Setiap kelompok didampingi langsung oleh tim instruktur berpengalaman dari Tartila Center, memungkinkan setiap siswa mendapatkan koreksi dan bimbingan secara personal.
Dengan sinergi antara pihak pondok, lembaga pendidikan (MA & SMK), dan Tartila Center, diharapkan kegiatan ini melahirkan lulusan Al Islam Joresan yang siap menjadi pelita di tengah masyarakat dengan cahaya Al-Qur’an.
Leave a Reply