
Balai Rukyat Ibnu Syatir Pondok Pesantren Al-Islam Joresan kembali mengukuhkan posisinya sebagai titik strategis astronomi Islam di Indonesia. Pada hari ini, Ahad (21/12/2025), balai rukyat kebanggaan warga Joresan ini menjadi tuan rumah agenda nasional Rukyatulhilal Awal Rajab 1447 H yang diselenggarakan bersama Tim BMKG Pusat.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas penentuan kalender Hijriah, melainkan penegasan bahwa Ponorogo, khususnya melalui Balai Rukyat Ibnu Syatir, merupakan salah satu titik pengamatan paling aktif, akurat, dan diperhitungkan dalam jejaring observasi nasional.
Sinergi Profesionalisme: Kolaborasi Tim Pusat dan Regional
Kehadiran tim ahli dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi bukti nyata kuatnya kolaborasi ilmiah antara lembaga negara dengan lembaga falak berbasis pesantren.

Rombongan BMKG Pusat dipimpin oleh Fauziah Woro (Koordinator Kegiatan), didampingi oleh Dimas HQ (Teknisi Data), dan Nika (Observasi Visual & Dokumentasi). Selain tim pusat, hadir pula perwakilan dari BMKG Nganjuk, yakni Ihsan dan Nugroho, yang selama ini telah menjadi mitra strategis dalam pemantauan hilal di wilayah Jawa Timur.
Kunjungan resmi ini disambut langsung dengan penuh kehangatan oleh:
- Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Islam Joresan.
- Pimpinan Pondok Al-Islam Joresan.
- Kepala Lembaga terkait.
4 Tim Falakiyah Al-Islam, para ahli falak, serta santri pengamat astronomi.
Meski sedianya Ketua Bidang Tanda Waktu BMKG Pusat, Drs. Himawan Widiyanto, S.Si., M.Si., dijadwalkan hadir, beliau terpaksa batal berangkat karena adanya agenda Tes Profiling ASN mendadak di Jakarta. Namun, hal tersebut tidak mengurangi kualitas kegiatan, mengingat tim teknis tetap diterjunkan secara penuh untuk melakukan penguatan data atmosfer, pemetaan awan, hingga analisis turbulensi udara.



Ibnu Syatir: Laboratorium Astronomi Berbasis Pesantren.
Balai Rukyat Ibnu Syatir telah lama dikenal sebagai pusat pendidikan ilmu falak yang memadukan khazanah klasik (kitab kuning) dengan teknologi modern. Penggunaan teleskop refraktor dan sistem pemantauan digital di tempat ini menjadikan data yang dihasilkan sering kali menjadi rujukan dalam Sidang Isbat nasional di Kementerian Agama RI.
“Kehadiran BMKG semakin memperkuat reputasi akademik pesantren. Kami tidak hanya mencetak ahli falak muda, tetapi juga berupaya mengintegrasikan sains modern dalam metode rukyat tradisional,” ujar salah satu perwakilan Tim Falakiyah Al-Islam.
Signifikansi Awal Rajab: Menuju Ramadan 1447 H.
Rukyatulhilal awal Rajab memiliki kedudukan istimewa. Selain karena Rajab adalah bulan yang dimuliakan (Asyhurul Hurum), keberhasilan observasi kali ini menjadi tolok ukur kesiapan instrumen dan koordinasi nasional menjelang agenda besar: Rukyatulhilal Ramadan dan Syawal 1447 H.
Melalui kegiatan ini, Ponorogo kembali menegaskan diri sebagai wilayah dengan kondisi geografis ideal dan horizon terbuka yang sangat mendukung riset tanda waktu.
Sinergi antara Pondok Pesantren Al-Islam Joresan dan BMKG diharapkan terus berlanjut, menjadikan ilmu falak pesantren sebagai pilar utama dalam pengembangan astronomi Islam di masa depan, di mana spiritualitas dan sains berjalan beriringan.

Leave a Reply