
Dalam rangkaian kegiatan Pekan Perkenalan/Khutbatul ‘Arsy Al-Islam Joresan Tahun Pelajaran 2025–2026, Ustadz Imron Ahmadi, S.Ag selaku Kepala MA Al Islam menyampaikan materi penting bertajuk “Kiat-Kiat dan Kunci Sukses Belajar di Al-Islam.” Materi ini menjadi bekal strategis bagi para siswa baru agar siap menghadapi sistem pendidikan terpadu di Al-Islam.
Dalam penyampaiannya, Ustadz Imron Ahmadi menegaskan bahwa belajar di Al-Islam bukanlah proses biasa, karena kurikulumnya merupakan kolaborasi dari tiga sistem pendidikan: kurikulum Nasional yang dinamis, kurikulum pesantren salafiyah harus dipertahankan, dan kurikulum khas pondok Modern yang harus dikembangkan. Ketiga kurikulum ini bersatu menjadi sebuah sistem utuh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, siswa perlu memiliki bekal khusus agar mampu mengikuti proses belajar dengan optimal.

Tiga Kunci Sukses Belajar di Al-Islam:
- Kita Bisa karena Terbiasa
جرب ولاحظ تكن عارفا
“Cobalah dan perhatikan, maka kamu akan mengetahui.”
Kebiasaan yang terus dilakukan akan membentuk kemampuan. Oleh karena itu, siswa harus membiasakan diri dengan kegiatan positif agar menjadi terbiasa dan mahir. - Kita Mampu karena Ada Mau
إذا صدق العزم وضح السبيل
“Jika kemauan itu sungguh-sungguh, maka akan jelas jalannya.”
Kemampuan tumbuh dari niat yang kuat. Siswa harus memiliki tekad dalam menuntut ilmu, karena kemauan yang kuat akan membuka jalan keberhasilan. - Kita Sukses karena Ada Proses
وما اللذة إلا بعد التعب
“Tiada kenikmatan kecuali setelah kepayahan.”
Proses yang sungguh-sungguh dan konsisten akan membawa hasil. Ustadz Imron menekankan pentingnya kesabaran dalam menjalani tahapan-tahapan belajar di lembaga ini.

Dalam kesempatan menyampaikan di hari terakhir Pekan perkenalan, Kepala Madrasah juga menyampaikan
Lima Kiat Sukses Belajar di Al-Islam:
1) Perbarui Niat.
انماالاعمال بالنية
Semua siswa harus selalu mengingat niat awal datang ke Al-Islam: untuk ibadah dan menuntut ilmu.
“Apa yang kamu lihat, kamu dengar, dan kamu rasakan di lembaga ini — semuanya adalah pendidikan,” pesan Ustadz Imron. Dengan memperbarui niat setiap hari, akan terus berada di jalur yang benar.
2) Masuk ke Al-Islam Secara Kaffah.
Bondo, bahu, fikir lek perlu sak nyawane pisan. Ingat:
من خرج في طلب العلم فهو في سبيل الله حتى يرجع
Tidak boleh setengah-setengah. Belajar di Al Islam. menuntut keterlibatan penuh baik jiwa maupun raga. Siswa diharapkan melepaskan beban-beban rumah, agar fokus menjalani proses pendidikan dengan sepenuh hati.
3) Landasi Belajar dengan Akhlakul Karimah.
الادب فوق العلم
Ilmu akan membawa berkah jika disertai dengan akhlak yang baik. Siswa harus membangun hubungan yang baik dengan guru dan teman, menjaga adab dalam setiap aktivitas, serta bersikap tawadhu dalam menuntut ilmu.
4) Disiplin, Terampil, dan Mandiri.
Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keuntungannmu.
Belajar di Al Islam dituntut kedisiplinan tinggi terhadap aturan yang berlaku. Selain itu, siswa harus aktif mengembangkan keterampilan serta berlatih mandiri dalam memahami materi, tanpa bergantung pada teman.
5) Belajar Secara Tuntas.
انما الأعمال بخواتمها
Setiap pelajaran harus diselesaikan hingga tuntas, tidak boleh setengah-setengah. Karena ilmu yang sempurna akan lebih bermanfaat.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya,” tutup Ustadz Imron dengan pesan inspiratif.
Dengan disampaikannya materi ini, seluruh santri diharapkan mampu mengatur langkah dan membentuk pola belajar yang tepat selama menempuh pendidikan Al-Islam. Bukan hanya menjadi pelajar yang cerdas, tetapi juga berakhlak, mandiri, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal ilmu dan Akhlakul Karimah.
Leave a Reply