Fenomena Langka di Langit Ponorogo: Propellant Dump Roket Falcon 9 Teramati oleh Astronom Pondok Pesantren Al-Islam

Langit subuh Ponorogo pada Selasa, 7 Januari 2025 menyuguhkan pemandangan langka, yaitu propellant dump dari upperstage roket Falcon 9. Ahmad Junaidi, Kepala Balai Rukyat Ibnu Syatir Pondok Pesantren Al-Islam Joresan, berhasil mengabadikan fenomena ini muncul sesaat setelah waktu Subuh sebelum matahari terbit.

Penampakan yang Mengagumkan

Ahmad Junaidi sebagai kepala Balai Rukyat Ibnu Syatir selalu rutin memantau langit, melihat sebuah objek bergerak cepat melintasi rasi Carina, Crux, hingga Virgo. Objek tersebut awalnya tampak seperti satelit biasa, namun ada sesuatu yang berbeda: kepulan gas bercahaya yang terlihat di sekitarnya.

Dengan sigap, Doktor ilmu Falak ini menggunakan kamera ponsel untuk mendokumentasikan fenomena tersebut. Kepulan cahaya itu diyakini berasal dari proses pelepasan sisa bahan bakar (propellant dump) oleh upperstage roket Falcon 9. Proses ini sering terjadi di orbit setelah roket menyelesaikan misinya, di mana gas yang dilepaskan menciptakan efek visual spektakuler ketika terkena sinar Matahari.

Apa Itu Propellant Dump?

Propellant dump adalah proses pembuangan sisa bahan bakar dan oksidator untuk mengurangi tekanan dalam tangki roket. Langkah ini penting untuk mencegah potensi ledakan. Pada ketinggian tertentu, gas yang dilepaskan terlihat bercahaya di langit, terutama saat Matahari berada di bawah cakrawala, menciptakan pemandangan unik yang hanya bisa disaksikan di tempat dengan langit cerah.

Peran Balai Rukyat Ibnu Syatir

Sebagai Kepala Balai Rukyat Ibnu Syatir, Ahmad Junaidi tidak hanya mendokumentasikan fenomena ini, tetapi juga aktif mengedukasi masyarakat dan santri tentang ilmu falak dan astronomi. Balai Rukyat ini secara rutin mengadakan pelatihan observasi langit, pemahaman kalender hijriah, hingga pengamatan fenomena astronomi seperti gerhana dan hilal.

Balai Rukyat Ibnu Syatir Al Islam Joresan ini juga bertujuan memperkenalkan pentingnya ilmu falak kepada masyarakat, khususnya dalam konteks ibadah seperti penentuan waktu salat dan awal bulan hijriah. Dengan mendokumentasikan fenomena seperti propellant dump, Ahmad Junaidi menunjukkan bahwa Ilmu Falak tidak hanya berhubungan dengan agama, tetapi juga menjadi jendela untuk memahami dinamika alam semesta.

Inspirasi dari Langit.

Fenomena langka ini mengingatkan kita akan keindahan dan kompleksitas alam semesta. Melalui dokumentasi dan edukasi, Balai Rukyat Ibnu Syatir terus menginspirasi masyarakat untuk lebih memahami dan mencintai ilmu falak dan astronomi.

Ketua Yayasan Al Islam Joresan,H. Maftuh Basuni, MH mengapresiasi kegiatan Balai Rukyat Ibnu Syatir Al Islam atas pantauan ini. Hal ini membuktikan bahwa Pengembangan keilmuan di Al Islam Joresan terus dinamis selain kurikulum dari kementerian Agama tapi juga dikembangkan keilmuan Falak yang mempelajari tentang benda langit sebagai mata pelajaran yang membedakan dengan lembaga pendidikan lain.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *