Salah satu kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriyah) yang didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari. Penentuan awal bulan Hijriyah ini sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah bekerja sama dengan Balai Rukyat Ibnu Syatir Al Islam Joresan Ponorogo mengadakan kegiatan Sosialisasi sekaligus melakukan Rukyatul Hilal Kolaboratif untuk melihat Hilal 1 Jumadil Akhir tahun 1446 H pada hari Senin, 2 Desember 2024.
BMKG sebagai institusi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari. BMKG memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stake holder dalam penentuan awal bulan hijriyah. Disamping memberikan informasi data-data Hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 37 lokasi di Indonesia termasuk di Pondok Pesantren Al Islam Joresan Ponorogo.
Untuk penentuan awal bulan Jumadil Akhir 1446H tahun ini BMKG menyampaikan informasi data-data Hilal (hasil Hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal yang meliputi :
- Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Waktu Terbenam Matahari.
- Peta Ketinggian Hilal.
- Peta Elongasi.
- Peta Umur Bulan.
- Peta Lag.
- Peta Fraksi Illuminasi Bulan.
- Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan sistem Rukyat Hilal.
- Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia.
Sementara itu, ucapan selamat datang dan terima kasih dari balai Rukyat Ibnu Syatir disampaikan oleh ketua Yayasan Al Islam Joresan ust.Drs.KH.Maftuh Basuni,MH. Sedang pemaparan dan penjelasan prestasi balai Rukyat Ibnu Syatir disampaikan team Ahli Falak Dr.Ahmad Junaidi,MH.
Hadir dalam kegiatan Rukyat Kolaboratif kali ini antara lain:
- Yayasan dan pimpinan pondok pesantren Al Islam Joresan.
- Team BMKG Pusat dan BMKG Nganjuk yang dipimpin Ibu Sabrina Widya.
- Kabag Kesra Hadi Rustiyono,S.STP.MM dan Dinas Infokom mewakili Pemerintah Daerah kabupaten Ponorogo.
- Wakil Ketua Pengadilan Agama Ponorogo Mahrus,LC.MH.
- Kepala kantor Kemenag Ponorogo yang Diwakili Kasubag TU dan Kasi Bimas.
- Sekretaris PCNU Agus Nasrudin dan Lembaga Falakiyah Nahdhatul Ulama Ponorogo.
- Perwakilan Perguruan Tinggi di Ponorogo.
- Team Falakiyah Ibnu Syatir
- Santri Pondok pesantren Al Islam Joresan.
Setelah acara seremonial pemaparan dari team Ahli Balai Rukyat Ibnu Syatir Al Islam Joresan, dilanjutkan pelaksanaan Rukyatul Hilal di gedung Ibnu Hajar lantai IV dan peninjauan Galeri Falakiyah hasil karya santri Al Islam berupa teleskop dan Miswalah atau Alat mengukur arah kiblat serta berakhir dengan ramah tamah.
Di saat kunjungan ilmiah di Galeri Falakiyah, Imron Ahmadi sebagai kepala MA Al Islam menyampaikan, bahwa Teleskop atau alat melihat bulan yang berjumlah 20 buah dan Miswalah atau alat ukur arah kiblat yang berjumlah 22 buah ini hasil karya siswa MA Al Islam Joresan sendiri saat kegiatan P5P2RA.
Sedangkan ilmu Falak merupakan mata pelajaran wajib berjenjang yang harus diikuti seluruh siswa MA Al Islam Joresan baik kelas IV,V maupun kelas VI. Dan ini merupakan satu satunya madrasah Aliyah di Ponorogo yang memasukkan Ilmu Falak dalam kegiatan belajar mengajar. Tambahnya.
Setelah memasuki kegiatan Rukyatul Hilal dikarenakan cuaca mendung dan sedikit gerimis maka pantauan dari balai Rukyat Ibnu Syatir Hilal tertutup awan sehingga belum berhasil terlihat saat terbenamnya matahari.
Leave a Reply